Anda Baru lulus SMKS ISLAM AL IMAM, Kab. Jember, tetapi masih bingung lanjut ke mana? Sebagai jenjang pendidikan menengah kejuruan, lulusan SMKS ISLAM AL IMAM, Kab. Jember sebenarnya lebih memiliki banyak pilihan. Apakah mau bekerja, melanjutkan kuliah, atau malah membuka usaha sendiri?
Nah, semua pilihan tersebut ada di tangan kalian sendiri. Akan tetapi, sebaiknya pertimbangkan dengan serius, karena ini menyangkut masa depan kalian. Oh iya, untuk tahun ini setidaknya ada lebih dari 1,5 juta siswa SMK yang dinyatakan lulus.
Lantas, apa saja pilihan tersebut? Berikut ini beberapa alternatif untuk lulusan SMKS ISLAM AL IMAM, Kab. Jember yang baru lulus.
Bekerja
Sebagai pendidikan menengah kejuruan, SMKS ISLAM AL IMAM, Kab. Jember sejak awal memang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didiknya agar dapat langsung masuk ke dunia kerja setelah menamatkan pendidikan. Apalagi, sertifikat kompetensi yang dimiliki para lulusannya, serta pengalaman selama praktik kerja industri (prakerin) tentu bisa menjadi modal untuk melamar pekerjaan.
Sekolah SMKS ISLAM AL IMAM, Kab. Jember memang dikhususkan untuk mempersiapkan anak-anak muda agar langsung siap untuk bekerja setelah lulus pendidikan selama 3 tahun. Tetapi persaingan dunia kerja yang semakin ketat membuat lulusan SMK zaman sekarang ini semakin sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini tidak bisa disepelekan lho, Jika kamu bersikeras ingin bisa langsung mendapatkan pekerjaan dengan modal ijazah SMKS ISLAM AL IMAM, Kab. Jember, maka kamu harus rajin untuk melakukan 6 hal ini sebelum resmi lulus.
1. Menguasai Ilmu Kejurusan
Ilmu kejurusan menjadi modal utama pelajar SMK untuk mempersiapkan dirinya terjun ke dunia kerja. Ilmu yang kamu dapatkan berdasarkan kejurusan yang kamu ambil di bangku SMK menjadi bekal andalan kamu untuk bekerja nantinya, karena itu pemilihan kejurusan yang kamu ambil tidak bisa kamu sepelekan. Pastikan untuk mengambil kejurusan yang sesuai dengan minat dan bakat kamu. Yang paling penting, pastikan untuk kamu selalu rajin berlatih menguasai ilmu kejurusan itu selama 3 tahun waktumu di SMK.
2. Perluas Ruang Lingkup Pertemanan
Perbanyak jumlah teman juga sangat berpengaruh pada kemudahanmu untuk mendapatkan kerja nanti. Semakin banyak teman dari berbagai kalangan yang kamu miliki, semakin banyak pula informasi tentang lowongan kerja yang nantinya bisa kamu dapatkan. Karena itu, jadilah orang dengan kepribadian yang menyenangkan, yang membuat banyak orang senang berteman denganmu, dan membuat mereka tidak ragu untuk membantumu mendapatkan pekerjaan setelah lulus nanti.
3. Percaya Diri dan Optimis
Perlu diketahui, bahwa meskipun kamu sudah sangat menguasai ilmu kejurusan kamu dan mendapatkan nilai bagus di semua mata pelajaran, tetap tidak akan berguna jika kamu tidak cukup percaya diri dan optimis bahwa kemampuanmu tersebut akan membawamu menuju kesuksesan di dunia kerja.
4. Mempelajari Dunia Kerja
Lulusan SMKS ISLAM AL IMAM, Kab. Jember bisa langsung kerja juga biasanya karena mereka rajin untuk mempelajari sistem dan etika dunia kerja bahkan sebelum mereka masuk. Karena itu, selama 3 tahun sekolah, sempatkan waktu untuk mencari tahu segalanya tentang dunia kerja, sebagai persiapan kamu agar tidak kaget setelah mendapatkan pekerjaan nanti.
5. Belajar dari yang Sudah Sukses
Rajin-rajinlah untuk meminta nasehat dari orang-orang atau seniormu yang sudah sukses di dunia kerja. Jangan pernah takut atau minder, karena pelajaran yang kamu dapatkan dari seseorang yang sudah ahli di bidangnya pasti sangat bermanfaat.
6. Siapkan CV yang Keren
Pada waktu beberapa bulan sebelum resmi lulus SMKS ISLAM AL IMAM, Kab. Jember, pastikan juga kamu sudah mempersiapkan CV alias resume kamu. Buatlah design CV sesuai yang sedang tren belakangan ini. Pelajari juga etika menulis dan mengirim CV yang baik, agar dapat menarik perhatian perusahaan yang kamu incar.
Berhasil tidaknya seseorang untuk mendapatkan pekerjaan bukan semata-mata hanya karena modal ijazah mereka, tetapi justru karena diri mereka sendiri. Untuk Kamu yang sebentar lagi akan lulus SMK, persiapkan diri kalian menghadapi dunia kerja yang semakin penuh persaingan dari waktu ke waktu. Lakukanlah 6 tips diatas agar kamu semakin siap dan lancer untuk terjun ke dunia kerja!
Melanjutkan Studi
Pilihan melanjutkan kuliah tidak hanya bisa dilakukan oleh lulusan SMA/MA, melainkan lulusan SMKS ISLAM AL IMAM, Kab. Jember juga bisa. Pilihan untuk melanjutkan studi juga sama ragamnya. Artinya, tidak ke akademi atau politeknik saja, tetapi bisa juga ke universitas. Sepanjang kalian bisa mengoptimalkan belajar agar bisa mengikuti seleksi, maka perguruan tinggi impian pasti ada di genggaman.
Jika ingin melanjutkan studi, sebaiknya rencanakan sebaik mungkin, utamanya jurusan yang akan diambil. Usahakan masih dalam bidang yang sama dengan SMK kalian.
Ikut Kursus
Jika masih ingin mendalami ilmu, tetapi tidak mau lama-lama melanjutkan kuliah, maka mengikuti kursus bisa menjadi solusinya. Selain bisa mendalami kompetensi yang kalian peroleh selama di bangku sekolah, di lembaga kursus dan pelatihan (LKP) kalian bisa mendapatkan lingkaran pertemanan baru, yang mungkin bisa membuka peluang lain, apakah terkait pekerjaan atau bahkan bekerja sama membangun usaha.
Membuka Usaha
Lulusan SMK SMKS ISLAM AL IMAM, Kab. Jember tentu familier dengan istilah bekerja, melanjutkan studi, wirausaha (BMW). Nah, jika kalian tidak bekerja atau melanjutkan studi, kenapa tidak mencoba berwirausaha. Selama ini Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi juga terus mendorong program teaching factory untuk menciptakan suasana pembelajaran bernuansa kewirausahaan. Jadi, kenapa tidak mencoba mempraktikkannya sendiri?
Pekerja Lepas atau Freelance
Bekerja sebagai tenaga lepas merupakan salah satu opsi bagi lulusan SMK SMKS ISLAM AL IMAM, Kab. Jember. Kalian bisa memilih bidang yang sesuai dengan keahlian kalian saat di SMK, ya. Jenis pekerjaan ini sama sekali tidak terikat oleh suatu badan usaha atau perusahaan sehingga lebih fleksibel. Bahkan, ketika kalian memutuskan untuk melanjutkan kuliah sekalipun, pekerjaan ini masih sangat memungkinkan untuk dilakukan. Sebelum benar-benar terjun menjadi pekerja lepas, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan dipersiapkan:
1. Skill
Jika Anda berniat menjadi full time freelancer artinya Anda menjadi tenaga kerja siap pakai, karena dunia freelance bukan tempat magang. Kita akan bersaing dengan jutaan freelancer lainnya. Dengan kata lain, perlu memiliki skill yang mamadai.
Menjadi freelancer tanpa skill memadai ibarat tidak bisa berenang tapi nekad terjun ke laut. Risikonya ya tenggelam. Kesalahan ini pulalah yang saya lakukan dulu. Untungnya, saya belajar “berenang dan menyelam” dengan cepat.
Harap diingat bahwa tidak semua field atau bidang pekerjaan tersedia untuk freelancer. So, persiapkan keahlian yang bisa dijual sejak jauh-jauh hari.
Beberapa profesi yang available untuk freelancer:
-
Desainer grafis
-
Web developer, mobile developer, software developer
-
Fotografer
-
Penulis, termasuk content writer dan bloger
-
Social media strategist
-
Editor
-
Penerjemah
-
Desain interior
-
Videografer
-
Admin online shop
-
Ilustrator
Jika Anda punya rekomendasi jenis profesi lainnya, silakan tuliskan di kolom komentar..
2. Tabungan
Usahakan punya tabungan untuk biaya hidup 3 bulan ke depan sebelum benar-benar resign dan terjun jadi freelancer. Anggap saja sebagai safety net. Well, fungsinya memang sebagai safety net.
Kenapa harus menyiapkan tabungan? FYI, freelancer tidak memiliki gaji atau penghasilan tetap. Penghasilan kita nantinya by project. Jika project selesai, dibayar. Jika belum selesai atau tidak ada pekerjaan, ya artinya kita tidak akan punya penghasilan sementara perut masih harus diberi makan dan berbagai tagihan terus berjalan.
3. Portofolio
Portofolio bisa dibuat sambil jalan tapi akan lebih baik jika sebelum memulai Anda sudah punya portofolio. Setidaknya, ada contoh karya yang bisa ditunjukkan kepada calon klien.
Bagaimana jika sama sekali belum punya contoh pekerjaan yang bisa dipamerkan karena belum pernah dapet project? Anda bisa membuat karya eksplorasi, yang penting mah ada contoh karya.
4. Networking
Pepatah “banyak teman banyak rezeki” itu ada benarnya. Saat sudah menjadi pekerja lepas nanti, kita akan tahu bahwa kenal dengan banyak orang adalah harta yang teramat berharga. Jujur, selama nyaris 9 tahun ini, saya banyak mendapatkan pekerjaan dari teman-teman yang saya kenal di media sosial, termasuk dari sesama bloger. Malah, bisa dibilang bahwa teman-teman bloger adalah keluarga kedua karena support-nya yang luar biasa.
5. Administrasi
Sebagai freelancer, artinya kita tidak punya atasan, pun tidak punya admin dan HRD. Kita akan bekerja sendirian, termasuk mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan administrasi.
Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui:
-
LoA (Letter of Agreement).
-
Invoice.
-
MoU (Memorandum of Understanding), sering digunakan sebagai perjanjian kerja sama antara klien dengan freelancer.
Tidak semua orang suka melakukan paperworks, tapi ya mau bagaimana lagi?
6. Marketing dan Digital Marketing
Saya kira ilmu marketing perlu dimiliki oleh siapa saja, tak terkecuali seorang freelancer. Karena kita perlu memasarkan dan mempromosikan jasa kita kepada calon-calon klien di luar sana. Anda tak perlu ahli digital marketing, tapi kalau tahu tentu akan sangat membantu.
7. Alat Kerja
Ketika jadi karyawan, kita tak perlu memikirkan alat-alat kerja karena biasanya sudah disediakan. Ketika jadi freelancer, tentu saja kita harus punya alat kerja sendiri. Misalnya laptop, kamera, dan alat lain yang dibutuhkan bidang Anda.
Tapi tidak perlu berkecil hati jika Anda belum memiliki alat kerja yang memadai. Gunakan saja yang ada atau jika memungkinkan, bisa meminjam kepada saudara atau teman. Dulu juga saya memulai karier sebagai desainer dengan laptop pinjaman. *Eh curhat mulu
Cara Menjadi Freelancer
Gimana, sudah mempersiapkan skill dan sebagainya? Sekarang, mari berbicara soal bisnis. *ehem
1. Kabarkan pada Dunia
Beri tahu semua orang. Keluarga, teman, kenalan, bahkan mantan-mantan rekan kerja dulu. Redaksinya tak harus, “Eh, sekarang aku jadi freelancer lho. Nanti kalau kamu ada perlu ke aku ya.”
Sebaliknya, gunakan teknik soft selling/covert selling.
Poin ini akan saya bahas dengan lebih detail di artikel terpisah.
2. Tentukan Ratecard
Ratecard adalah semacam daftar harga dari jasa yang kita berikan. Ini penting diperhitungkan agar ketika ada yang bertanya tentang harga, kita tak bingung menjawabnya.
3. Mulai Mencari Pekerjaan
Prosesnya sama seperti ketika kita mencari pekerjaan: melamar, menawarkan proposal, dsb. Bedanya, freelancer melakukan itu setiap saat. Dengan kata lain, hidup freelancer itu dari klien ke klien, dari project ke project.
Anda bisa mulai mencari pekerjaan dari teman, saudara, di situs-situs freelance, sosial media, dsb. Kita akan membahas tempat mencari pekerjaan untuk freelancer di artikel lain supaya lebih komprehensif.
4. Upgrade Skill
Selalu upgrade skill. Bisa dengan menambah skill baru atau mengasah skill lama. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa ahli di satu bidang jauh lebih baik daripada bisa semua hal tapi hanya rata-rata alias medioker. Ungkapan itu ada benarnya, sayangnya kadang tak sesuai dengan realita.
Sebagai freelancer, kita harus punya banyak sekali pos pemasukan. Kita tidak bisa hanya mengandalkan “satu pintu”. Hal itu sulit dicapai jika kita hanya punya satu bidang keahlian. Ya, kecuali jika satu kali project bernilai puluhan juta, misalnya.
5. Usahakan Punya Klien Tetap
Karena seorang pekerja lepas tidak memiliki penghasilan tetap, jadi usahakanlah punya klien reguler. Klien yang memberi pekerjaan atau bekerja sama dengan kita secara berkala. Dengan begini, meski penghasilan kita fluktuatif, setidaknya klien tetap bisa dicanangkan untuk pengeluaran yang sifatnya tetap setiap bulan seperti bayar kontrakan, bayar Indihome, bayar listrik, dan lain-lain.
Kalaupun belum mendapatkan klien tetap, usahakan tetap menjaga hubungan baik dengan klien-klien lainnya. Saya yakin Anda sudah tahu ini. Jika pekerjaan kita bagus, bukan tidak mungkin mereka akan merekomendasikan kepada teman atau saudaranya, ya kan?
Everything Will be Okay
Saya mengerti bahwa setiap orang punya motivasi berbeda ketika memutuskan jadi freelancer. Ada yang finansialnya sudah stabil tapi bosen ngantor. Ada yang terpaksa resign. Ada yang karena di-PHK. Ada pula yang karena memang belum punya pekerjaan tetap sehingga harus menjadi freelancer dulu. Dan sejuta alasan lainnya.
Apa pun motivasi Anda, be brave!
Memulai sesuatu, apa pun itu, memang tidak mudah. Tidak akan pernah mudah. Namun, sepanjang kita gigih dan mau berproses serta terus melakukan progres, believe me, everything will be okay.